- Lembaran pertama; Secarik surat, untuk kamu yang selalu tersirat.
Aku masih ingat jelas dulu kita sering banget berbagi apapun bersama. Pulang sekolah kamu selalu menunggu aku yang lagi piket. Boncengan naik sepeda dan kalau rantai sepeda ontel kamu itu lepas terpaksa kita harus dorong karena nggak mau kotor kena oli. Berbagi cerita selama di sekolah juga gak bakalan aku lupakan, itu adalah memori terindah yang kamu lukis untuk aku.
Tapi kenapa, selalu saja ada yang nggak suka sama kamu? Kamu orang baik, suka menolong, pekerja keras, memanusiakan manusia. Kamu suka lupa dengan diri sendiri kalau sudah menyangkut orang lain. Selalu mendahulukan kepentingan orang gak punya hati. Semenjak SMA sampai lulus kuliah kamu sudah kerja keras demi keberlangsungan hidup. Sampai kamu lupa, tubuh ringkih kamu juga perlu waktu untuk pulih. Ada banyak beban yang kamu simpan dan pada akhirnya membuat kamu frustasi, tapi kamu hebat karena berhasil bertahan selama ini tanpa mengeluh. Kalau ada nominasi orang paling sabar, paling baik, paling rajin, pasti kamu jadi juara 1 berturut-turut.
Aku akan rindu panggilan masa kecilku dari kamu, terima kasih karena sudah mau menjadi teman ku. Semoga kamu nggak pernah lupa dengan aku, kak Nyongie, dan kak Diki. Mereka juga sama kayak kamu, sama-sama pekerja keras, kalian bertiga memang sudah di takdirkan bertemu.
Thank you for being born, kak Kim Mingyu.
-LC-
To be continued…